Protes Undang-Undang Cipta Kerja
Protes Undang-Undang Cipta Kerja

Protes Undang-Undang Cipta Kerja

Sokongan: Joko Widodo
Presiden Indonesia Ma'ruf Amin
Naib Presiden Indonesia Puan Maharani
Speaker Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo
Speaker Dewan Perwakilan Rakyat Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Hal Ehwal Ekonomi Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ida Fauziyah
Menteri Tenaga KerjaProtes Undang-Undang Cipta Kerja Indonesia (sebelumnya dikenali sebagai Protes Tolak Omnibus Law dan disebut sebagai Protes Omnibus Law atau Protes Anti-Omnibus Law adalah serangkaian demonstrasi dan pergolakan sivil yang berlaku daripada tunjuk perasaan menolak pelaksanaan atau pemberlakuan undang-undang sapu jagat Cipta Kerja yang disusun oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo beralasan bahawa penetapan undang-undang ini bertujuan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pelaburan asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan proses pembebasan lahan. Di sisi lain pula, para penunjuk perasaan membangkang isi undang-undang ini yang dianggap masih belum matang sehingga merugikan banyak pihak jika terlaksana dengan cuainya; mereka juga mempertanyakan kepentingan pembahasan undang-undang ini sehingga menyebabkan rancangan undang-undang yang lebih penting seperti Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual ditarik dari pembahasan DPR.[10]Rang undang-undang ini masih terus disahkan pada 5 Oktober 2020 dengan berterusannya pergolakan antara pihak pekerja dengan pemerintah. Beberapa jam sebelum RUU ini dapat disahkan, sebuah surat dikirim bersama oleh 35 syarikat pelaburan menyatakan peringatan kepada pihak pemerintah Indonesia tentang akibat (atau "konsekuensi") merugikan dari terlulusnya RUU tersebut terhadap lingkungan.[11][12]

Protes Undang-Undang Cipta Kerja

Status berterusan
Tarikh 13 Januari 2020 (2020-01-13)[1] – kini
(9 bulan, 3 minggu dan 1 hari)
Matlamat
  • Menuntut Undang-Undang Cipta Kerja ditarik semula
  • Perletakan jawatan Joko Widodo[2][3][4]
  • Mendesak pengesahan Rang Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS)
Tercedera sekurang-kurangnya 204 orang[8]
Ditangkap 5,918[9]
Lokasi
 Indonesia
(terutamanya di Jakarta)
Punca
Kaedah Demonstrasi, pergolakan sivil, sekatan, rusuhan, pembakaran sengaja, penjarahan, aktivisme Internet

Rujukan

WikiPedia: Protes Undang-Undang Cipta Kerja http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-serah... //www.worldcat.org/issn/0362-4331 https://en.tempo.co/read/1394944/police-arrest-591... https://en.tempo.co/read/1395873/metro-jaya-police... https://nasional.tempo.co/read/1308241/tolak-omnib... https://nasional.tempo.co/read/1361406/mengintip-i... https://www.aljazeera.com/news/2020/10/9/demonstra... https://jateng.antaranews.com/nasional/berita/1772... https://www.astroawani.com/berita-malaysia/jokowi-... https://kabar24.bisnis.com/read/20201013/15/130439...